Ibadah Yang Sejati
Ibadah bukan sebuah rutinitas keagamaan
Roma 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itulah ibadahmu yang sejati.
Sejak saya kecil sampai saya besar saat ini, saya selalu berada dilingkungan masyarakat yang rajin melakukan ritual ibadahnya. Dulu ketika saya masih kecil, saya tinggal di poso sulawesi tengah ( sebelum kerusuhan ) rumah saya sangat-sangat dekat dengan gereja dimana gereja berada didepan rumah saya. oleh sebab itu setiap hari minggu pasti saya selalu terbangun oleh lonceng yang dibunyikan digereja itu dan saya pun melihat banyak sekali orang yang berbondong-bondong masuk keadalam gereja untuk beribadah. Dalam hatiku berkata " betapa setianya orang-orang ini, sehingga mereka sanggup bangun jam 5 pagi untuk beribadah".
Sekarang saya berada di salatiga, kota yang dingin dan sejuk , hampir 9 tahun saya disini, dan seiringnya waktu saya mulai menyadari bahwa ternyata menjalankan kewajiban atau rutinitas sebuah agama sangatlah mudah. Sangatlah mudah untuk bangun setiap hari minggu kemudian bersiap untuk beribadah. Atau mengikuti kegiatan-kegiatan rohani seperti PD atau PA yang menunjukkan "betapa rohaninya" kita. Mungkin orang disekitar kita melihat dan memuji kesalehan itu, tetapi bagaimana dengan Allah? Puaskah Allah dengan cara ibadah yang demikian?
Roma 12:1 menjelaskan bahwa ternyata Ibadah bukan sekedar sebuah kegiatan atau rutinitas tetapi Ibadah yang sejati adalah kehidupan yang dipersembahan kepada Tuhan sebagai :
Ibadah atau kebaktian bukanlah sebuah kewajiban, kebiasaan atau rutinitas atau bahkan suatu keharusan, ibadah yang sejati adalah bagaimana dalam sepanjang kehidupan kita selalu berbuat , bertuturkata dan melakukan apa yang telah di perintahkan oleh ALLAH kepada kita. Sering kita merasa "sangat-sangat rohani" sehingga hampir semua kegiatan gereja pasti ada nama kita disitu, baik menjadi panitia maupun sebagai peserta.Tetapi saat kita berada diluar lingkungan gereja, tingkah laku kita berubah 180 derajat !! lho...lho... TRUS APA GUNANYA?? bukankah itu namanya MUNAFIK ?? ato kita hanya bergaul dengan baik dan memberikan senyuman kita hanya dengan sesama temen-temen gereja/persekutuan aja, tetapi sama orang lain kita terkesan menutup diri dan bahkan menjauh... TRUS KAPAN KITA MENJADI TERANG ?? apakah tempat yang "sudah terang" masih memerlukan "sebuah lilin lagi ? Trus gimana dong untuk bisa beribadah dengan benar dan dapat menyenangkan hati ALLAH ? BERIKANLAH DAN PERSEMBAHKANLAH KEHIDUPANMU KEPADA ALLAH. Bisa nggak ya ?? emang sih nggak bisa kita secara cepat bisa bilang BISA !!! tapi cobalah untuk sedikit demi sedikit untuk memiliki hati yang berserah kepada TUHAN, sedikit demi sedikit merubah tingkah laku kita utuk menjadi yang lebih baik dan berkenan di hadapan-NYA. Berserah kepada TUHAN berarti membiarkan dan percaya kepada TUHAN untuk merubah hidup kita menjadi lebih baik !!!Berserah kepada TUHAN secara TOTAL dan "PEKA" akan perintah-NYA , itulah Ibadah yang sejati. Amin ( ant )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar