Dari Redaksi

syalom....syalom...
Pa kabar def-ers ? baek - baek aja bukan ? uihhhh akhirnya
terbit juga defrag edisi mei... emang sih udah out of date
banget ya.... ( maafkan redaksi ya.. )
Puji TUHAN banget, defrag bisa menyapa kembali tementemen. so untuk tema kali ini, defrag mau ambil dari
pengalaman pribadi defrag yaitu DON”T GIVE UP ato kalo kita indonesiakan JANGAN MENYERAH !!!
Emang nggak mudah membagi waktu dengan pekerjaan,
saat kita serius dengna pekerjaan satunya, maka
kemungkinan besar kita akan melupakan pekerjaan yang
satunya lagi. Kira-kira itulah yang dirasakan oleh redaksi
pada saat ini. but ada sebuah lagu yang mengingatkan kita “ Jangan lelah, bekerja diladangnya TUHAN, Roh Kudus yang membri kekuatan yang menjaga dan menopang...’” sebuah lirik lagu yang mengembalikan kembali semangat redaksi untuk terus berkarya di ladangnya TUHAN. Mungkin emang nggak mudah tapi yang pasti defrag TIDAK MENYERAH untuk terus menjadi berkat bagi sesama.
Untuk teman-teman yang lagi skripsipun, redaksi ingin
mengingatkan bahwa JANGAN MENYERAH, serahkanlah segala kekuatiranmu kepada ALLAH , pasti semuanya akan indah pada waktunya. Oke Def-er... Tetap semangat ya... n Jangan LELAH berkerja diladangnya TUHAN dan jangan
lupa pergi Persekutuan Doa Refresh FTI.....Amin
TUHAN memberkati kita

Rabu, 05 Desember 2007

Natal yang BERBAGI

''Karena begitu besar kasih ALLAH akan dunia ini, sehingga IA telah mengaruniakan anak-NYA yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-NYA tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.'' Yohanes 3 : 16


Sebentar lagi Natal tiba! Lagu-lagu natal pun sudah mulai terdengar di rumah-rumah bahkan di kampus ini, dulu pada saat pertama kali kali saya kuliah disini kalo udah masuk bulan desember di BU sudah terdengar puji-pujian natal lewat sebuah TOA. Mungkin karena itu kali ya , yang tiba-tiba mengingatkan kita akan “kampung halaman kita” . Jujur memang BEDA jika kita melewatkan Natal dengan keluarga kita, pasti kita akan merasakan suatu kebahagiaan yang tak terkira. Ingatkah ketika kita masih kecil dan saat itu hari Natal? Perasaan senang karena bisa menikmati liburan, merencanakan banyak hal dengan teman-teman, berkumpul bersama keluarga besar, suasana Natal di berbagai tempat… Bagi saya pribadi , kenangan yang terindah adalah kenangan saat Natal tiba, saat saya menghias pohon natal , menghias rumah dan berbelanja untuk keluarga Ada banyak hal yang saya sukai tentang merayakan Natal. Namun di antara semuanya, saya paling menghargai saat-saat dimana saya bisa berada bersama keluarga.

Mungkin kita akan bertanya-tanya, apakah “hanya “ seperti itu kita memperingati hari Natal ? Coba kita rekoreksi diri kita kembali, Natal adalah suatu peringatan tentang kelahiran YESUS KRISTUS, dimana Dia dilahirkan sebagai seorang bayi yang dengan kesederhanaan-NYA, IA mau dilahirkan disebuah palungan. Dari kisah tersebut, kita bisa melihat bahwa betapa ALLAH sangat-sangat mengasihi kita, Karena begitu besar kasihnya kepada kita sehingga ALLAH mengutus Anak-NYA yang tunggal untuk menebus dosa kita. Ia mau benar-benar terlibat dalam kehidupan sehari-hari kita, Ia mau menunjukkan kepada kita bahwa Ia tidak dilahirkan dari keluarga yang mampu, Ia juga menunjukkan begitu susahnya Maria dan Yusuf untuk mendapatkan belas kasihan orang lain, agar Ia mendapat tempat dilahirkan. Ia menunjukkan kepada kita apa itu 'hidup', Ia pastinya turut bekerja untuk meneruskan hidupnya di dunia ini, Ia sama seperti kita sekarang yang bekerja untuk hidup, semua Ia lakukan untuk menunjukkan kepada kita, bahwa Ia pun manusia. Ia menunjukkan kepada kita, jika kita ingin benar benar menolong orang, tolonglah dengan sepenuh hati, mungkin karena hidup sekarang sudah instan, menolong tinggal kirimkan saja uang ke rekening sumbangan, kirimkan saja sebagian kecil dari penghasilan kita, dan kita sudah merasa menolong. Apakah ini yg diperlukan bagi mereka yg menderita ? Mengapa Allah tidak melakukan hal ini dahulu kepada kita, mengapa Dia tidak mengirimkan kepada kita uang, menjatuhkan makanan dari langit dll ? Mengapa malah Ia turunkan PutraNya ke dunia ini ? Allah tahu hal yang terbaik, Ia mau agar kita mengikuti teladan yang diberikan Yesus, Ia memberikan kita guru (pedoman) , bukan 'hasil'., Ia memberikan kita pilihan, Ia memberikan kebebasan kepada kita untuk memilih mengikutiNya atau memilih jalan lain, Ia mau agar kita itu benar benar sadar dan mengikutiNya. Yesus menunjukkan semua itu dengan kasihNya.

Yesus menunjukan kepada kita bagaimana mengasihi sesama, dengan hukum kasihNya, kasihilah sesamamu seperti kamu mengasihi dirimu sendiri, mereka yg terlantar itu memang membutuhkan uang, tapi mereka juga membutuhkan sentuhan kasih yang nyata, yang mana telah dilakukan oleh Mother Theresa, mungkin kita sendiri berguman, mana bisa kita seperti itu, apa aku pun bisa seperti itu ? Kita ambil contoh dalam hidup sehari-hari saja, pernahkah kita menghargai hasil kerja pembantu rumah tangga, pernahkah terpikir betapa pentingnya peran nereka dalam kehidupanmu, dan pernahkah kita, mengucapkan 'terima kasih' yang mana nilainya sangat besar bagi mereka, karena mereka merasa mereka dihargai, mereka merasa diterima sebagai anggota keluarga, sentuhan kasih memang bermacam-macam dan tidak diperlukan keahlian khusus dan juga tidak memerlukan banyak uang untuk mewujudkannya. Natal bagi kita adalah saat untuk menunjukkan kasih kita kepada sesama, mungkin ada beberapa dari kita yg membelikan kado natal untuk teman, rekan bisnis dan lainnya ? mengapa kita memberikan kepada orang lain yang padahal berkecukupan, apakah kita memberi karena kita mengharapkan mereka juga memberi kepada kita, Kita memang bebas memberikan apa saja kepada temen dekat kita, karena itu uang kita, tapi apakah kita mesti pura-pura menutup diri dari keadaan sekitar ? Betapa banyak mereka yg tidak bisa merayakan natal, bagi mereka bisa makan cukup pun suatu anugrah.

berbagi kasih natal tidak hanya soal materi

melainkan soal perhatian dan kasih sayang kepada sesama

Pohon Natal di Panti Jompo

Suster Katrin baru saja mengajak para lansia untuk ikut menghias sebuah Pohon Natal di Panti Jompo, dan mulai membagi-bagi hiasan Pohon Natal yg beraneka ragam itu kepada para lansia. Tentu para lansia itu senang sekali. Mereka pun mulai merubung Pohon Natal setinggi 2 meter itu, yg diletakkan di sudut ruangan, tempat semua orang biasa berkumpul. Dua bersaudara, kakek Kliwir dan kakek Klowor sungguh senang boleh ikut serta menghias Pohon Natal itu, dan merekapun mulai menghias bagian depannya. Mbah Ciblon yg sudah buyutan (gemetaran tangannya) juga mulai asyik menghias bagian yg lain dgn sangat hati-hati bersama mbah Nyi'in, istri kakek Klowor. Sementara eyang Cosmas yg semasa mudanya memang senang naik gunung, dibantu mbah Uci dgn tertatih-tatih menggeret sebuah kursi. Mereka berdua memilih utk menghias bagian atas Pohon Natal tsb. Ruangan itu menjadi penuh dgn sukacita mereka. Suster Katrin tersenyum melihat mereka bergembira. Tapi sejenak ia celingukan mencari dua lansia lainnya, kakek Sutengli dan mbah Lome. Oohh.. rupanya kakek Sutengli memilih utk menghias bagian Pohon Natal yg menghadap ke sudut tembok ruangan. Sementara mbah Lome memasangkan lampu2 kecil dalam rimbunnya Pohon Natal yg mulai terlihat meriah itu. Sesekali ia memperbaiki kunyahan tembakau di mulutnya. Usai menghias Pohon Natal itu, mereka beristirahat dan duduk di sekitar Pohon Natal itu. Menikmati hasil karya mereka bersama sambil makan penganan yg disiapkan oleh rekan mereka sendiri. Suster Katrin yg penasaran thd kakek Sutengli, bertanya perlahan kepadanya, 'Kek Suteng, kenapa kakek memilih menghias bagian Pohon Natal yg menghadap ke sudut tembok? Kan bagian pohon di situ hiasannya tidak terlihat orang?'

Kakek Sutengli dgn terbata-bata dan terbatuk-batuk kecil menjawab, 'Suster, semua adalah bagian dari Pohon Natal, termasuk yg menghadap ke sudut tembok yg tak selalu terlihat orang. Mengapa kita tidak menghiasnya juga? Apakah hanya yg terlihat orang saja yg kita hias dgn berbagai hiasan yg meriah? Apakah bagian pohon yg jarang terlihat itu tidak boleh ikut gemerlap sama seperti bagian pohon yg lainnya?'

Mbah Lome yg Jawa-nya msh medhok menyambung, 'Betul Suster. Dan alasan kulo (saya) masang lampu jauuuuh di dalem daripada pohon itu, justru cahaya daripada lampu2 kecil di bagian dalem daripada Pohon Natal itu kulo yakini mesti maringi (memberikan) cahaya ke seluruh daripada pohon dan nambah gemerlap hiasan yg ada di luarnya. Mosok hiasannya saja yg kelihatan? Lha pohonnya tetep gelap, toh nggih?'

Suster Katrin terdiam dan manggut-manggut. Jawaban dua lansia itu membuatnya merenung. Ya, mereka berdua benar, pikirnya. Apa yg dikatakan kakek Sutengli ibarat orang yg mempersiapkan Natal hanya lahiriahnya saja. Hanya pada apa yg terlihat oleh orang lain. Membeli baju baru, menghias rumah, mempersiapkan makanan dan minuman utk tamu2 yg akan datang, dsb. Tapi ia justru tdk mempersiapkan hatinya, bathinnya.Mungkin pergi ke gereja pun hanya sekedar kewajiban yg memaksa. Bukan suatu kerinduan dan persiapan hati yg sungguh-sungguh. Padahal seperti yg dijawab oleh Mbah Lome, lampu2 kecil dalam Pohon Natal yg menerangi seluruh Pohon Natal itu ibarat hati yg penuh suka cita, penuh iman dan pengharapan. Ia menerangi seluruh diri kita, menambah 'gemerlap'-nya diri kita, bahkan tanpa tambahan perhiasan duniawi apapun.

Kata-kata kakek Sutengli itu juga mengingatkan hal lain lagi bagi Suster Katrin. Ya, betapa kita sering hanya mempedulikan orang-orang yg terlihat oleh kita saja, yg sering kita jumpai, yg sering kita dengar dibicarakan orang. Tapi apakah kita mempedulikan mereka yg justru hampir tak pernah terlihat, tak pernah dibicarakan, dan tak pernah terjamah oleh orang lain?

Suster Katrin berdoa dalam hatinya, agar di Natal tahun ini Tuhan membimbingnya utk dapat menemukan mereka, bisa membantu mereka, sehingga mereka dapat mengalami \"kelahiran\" sebagai manusia-manusia baru. Boleh mengalami indahnya dunia tidak hanya pada Natal tahun ini. Setidaknya mereka mendapatkan kepedulian yg sepantasnya dari sesamanya. Maukah kita berbagi dengan mereka ?

Indahnya Natal jika kita bisa “mencoba” untuk lebih melihat disekeliling kita yang gelap dengan membawa sercecah cahaya bagi mereka sehingga merekapun bisa merasakan arti dan suasana Natal. Amin

SMS dan Kartu Natal Pertama

SMS PERTAMA

SMS pertama kali dikirimkan pada tanggal 3 Desember 1992 yaitu di jaringan Vodafone di Inggris. SMS ini dikirimkan dari komputer ke handphone. Isi SMS pertama itu berbunyi :” MERRY CHRISTMAS !” Pada waktu itu belum ada HP yang dilengkapi dengan fitur SMS. Barulah setahun kemudian muncul HP yang bisa mengirimkan SMS keluaran Nokia.

Pertama kali SMS kurang diminati oleh masyarakat. Tapi sekarang berubah 180 derajat !! orang lebih suka ber-SMS ria daripada menelepon ( apalagi oleh anak muda yang mungkin kantongnya tipis !! hehehehehehe).


KARTU NAMA PERTAMA

Siapapun orangnya, pasti senang menerima kiriman kartu Natal entah dari saudara, teman, relasi atau siapa saja. Kehadiran kartu Natal tentu menambah semarak suasana Natal. Ada yang menjadikan hiasan pohon Natal, disusun di dinding, dsb. Corak dan desain juga beragam Tetapi kartu Natal saat ini sudah mulai tergeser dengan SMS yang mempunyai keuntungan lebih cepat sampai, lebih murah, dan kata-kata bervariasi sesuai dengan ide masing-masing.

Tak ada salahnya kita kenal sejenak tentang tradisi kartu Natal yang hampir punah di zaman ini. Tahun 1843 Henry Cole seorang tokoh terkenal dari London, yang banyak menyumbang temuan kreatif bagi negaranya Inggris. Berawal dari impiannya untuk menciptakan kartu Natal dan dibantu temannya seorang seniman terkenal bernama J.C. Horsley.R.A. Maka terciptalah kartu Natal berbentuk lipat tiga. Bagian tengah kartu tempat ilustrasi, berupa suasana pesta yang kelimpahan makan minum dan dihadiri orang dewasa dan anak-anak. Dibawah gambar tercantum tulisan “ A MERRY CHRISTMAS AND HAPPY NEW YEAR TO YOU “.Sedangkan di kedua sisi yang lain digambarkan ilustrasi pemberian makan dan pakaian pada kaum miskin. Sampai sekarang kartu Natal itu masih tersimpan di museum London.

Henry Cole berusaha keras mempopulerkan kartu semacam itu sebagai pengganti tulisan tangan untuk mengucapkan selamat Natal. Sekitar tahun 1862 Charless Good All & Sona dari London mulai memproduksi dan memasarkan kartu Natal secara besar-besaran.

Tahun 1865 Louis Prang seorang seniman Lithography (ahli gravier), mencetak kartu natal dengan aneka corak & warna.Tahun 1875 Louis memasarkannya secara luas ke Eropa dan Amerika. Atas jasanya itu Henry Cole memperoleh gelar kebangsawanan sebagai SIR HENRY COLE.

Tahun 1882 Henry di panggil Tuhan.

10 Rules for a Blessed Day

1. TODAY I WILL NOT STRIKE BACK

if someone is rude, if someone is impatient, if someone is unkind, I will not respond in a like manner.

2. TODAY I WILL ASK GOD TO BLESS MY 'ENEMY

If I come across someone who treats me harshly or unfairly, I will quietly ask God to bless that individual. I understand "enemy" could be a family member, neighbor, co-worker or stranger.

3. TODAY I WILL BE CAREFUL ABOUT WHAT I SAY

I will carefully choose and guard my words being certain that I do not spread gossip

4. TODAY I WILL GO THE EXTRA MILE

I will find ways to help share the burden of another person.

5. TODAY I WILL FORGIVE

I will forgive any hurts or injuries that come my way.

6. TODAY I WILL DO SOMETHING KIND FOR SOMEONE, (BUT I WILL DO IT IN SECRET)

Iwill reach out anonymously and bless the life of another.

7. TODAY I WILL TREAT OTHERS THE WAY I WISH TO BE TREATED

I will practice the golden rule. "Do Unto others as I would have them do unto me"- with EVERYONE I encounter.

8. TODAY I WILL RAISE THE SPIRITS OF SOMEONE WHO IS DISCOURAGED

My smile, my words, my expression of support, can make the difference to someone who is wrestling with life.

9. TODAY I WILL NURTURE MY BODY

I will eat less . . . I will eat only healthy foods. I will thank God for my body.

10. TODAY I WILL GROW SPIRITUALL

I will spend a little more time in prayer today. I will begin reading something spiritual or inspirational; I will find a quiet place (at some point during this day) and listen to God's voice.

UcapanNatal Dalam Berbagai Bahasa

Afrikaans: Gesëende Kersfees
Afrikander: Een Plesierige Kerfees
African/ Eritrean/ Tigrinja: Rehus-Beal-Ledeats

Albanian:Gezur Krislinjden

Arabic: Milad Majid

Argentine: Feliz Navidad

Armenian: Shenoraavor Nor Dari yev Pari Gaghand

Azeri: Tezze Iliniz Yahsi Olsun

Bahasa Malaysia: Selamat Hari Natal

Basque: Zorionak eta Urte Berri On!

Bengali: Shuvo Naba Barsha

Bohemian: Vesele Vanoce

Brazilian: Feliz Natal

Breton: Nedeleg laouen na bloavezh mat

Bulgarian: Tchestita Koleda; Tchestito Rojdestvo Hristovo

Catalan: Bon Nadal i un Bon Any Nou!

Chile
: Feliz Navidad

Chinese: (Cantonese) Gun Tso Sun Tan'Gung Haw Sun

Chinese: (Mandarin) Kung His Hsin Nien bing Chu Shen Tan (Catonese) Gun Tso Sun Tan'Gung Haw Sun

Choctaw: Yukpa, Nitak Hollo Chito

Columbia
: Feliz Navidad y Próspero Año Nuevo

Cornish: Nadelik looan na looan blethen noweth

Corsian: Pace e salute

Crazanian: Rot Yikji Dol La Roo

Cree: Mitho Makosi Kesikansi

Croatian: Sretan Bozic

Czech: Prejeme Vam Vesele Vanoce a stastny Novy Rok

Danish: Glædelig Jul

Duri: Christmas-e- Shoma
Mobarak
Dutch: Vrolijk Kerstfeest en een Gelukkig Nieuwjaar! or Zalig Kerstfeast
English: Merry Christmas

Eskimo: (inupik) Jutdlime pivdluarit ukiortame pivdluaritlo!

Esperanto: Gajan Kristnaskon

Estonian: Ruumsaid juulup|hi

Ethiopian: (Amharic) Melkin Yelidet Beaal

Faeroese: Gledhilig jol og eydnurikt nyggja

French: Joyeux Noel
Frisian: Noflike Krystdagen en in protte Lok en Seine yn it Nije Jier!

Galician: Bo Nada

Gaelic: Nollaig chridheil agus Bliadhna mhath ùr! German: Froehliche Weihnachten

Greek: Kala Christouyenna!

Haiti
: (Creole) Jwaye Nowel or to Jesus Edo Bri'cho o Rish D'Shato Brichto

Hausa: Barka da Kirsimatikuma Barka da Sabuwar Shekara!

Hawaiian: Mele Kalikimaka

Hebrew: Mo'adim Lesimkha. Chena tova

Hindi: Shub Naya Baras

Hausa: Barka da Kirsimatikuma Barka da Sabuwar Shekara!

Hawaian: Mele Kalikimaka ame Hauoli Makahiki Hou!

Hungarian: Kellemes Karacsonyi unnepeket

Icelandic: Gledileg Jol

Indonesian: Selamat Hari Natal

Iraqi: Idah Saidan Wa Sanah Jadidah

Irish: Nollaig Shona Dhuit, or Nodlaig mhaith chugnat

Iroquois: Ojenyunyat Sungwiyadeson honungradon nagwutut. Ojenyunyat osrasay.

Italian: Buone Feste Natalizie

Japanese: Shinnen omedeto. Kurisumasu Omedeto

Jiberish: Mithag Crithagsigathmithags

Korean: Sung Tan Chuk Ha

Lao: souksan van Christmas

Latin: Natale hilare et Annum Faustum!

Latvian: Prieci'gus Ziemsve'tkus un Laimi'gu Jauno Gadu!

Lausitzian:Wjesole hody a strowe nowe leto

Lettish: Priecigus Ziemassvetkus

Lithuanian: Linksmu Kaledu

Low Saxon: Heughliche Winachten un 'n moi Nijaar

Macedonian: Sreken Bozhik

Maltese: IL-Milied It-tajjeb

Manx: Nollick ghennal as blein vie noa

Maori: Meri Kirihimete

Marathi: Shub Naya Varsh

Navajo: Merry Keshmis
Norwegian: God Jul, or Gledelig Jul
ccitan: Pulit nadal e bona annado

Papiamento: Bon Pasco

papua New Guinea
: Bikpela hamamas blong dispela Krismas na Nupela yia i go long yu

Pennsylvania German: En frehlicher Grischtdaag un en hallich Nei Yaahr!

Peru
: Feliz Navidad y un Venturoso Año Nuevo

Philipines: Maligayan Pasko!

Polish: Wesolych Swiat Bozego Narodzenia or Boze Narodzenie

Portuguese:Feliz Natal

Pushto: Christmas Aao Ne-way Kaal Mo Mobarak Sha

Rapa-Nui (Easter Island): Mata-Ki-Te-Rangi. Te-Pito-O-Te-Henua

Rhetian: Bellas festas da nadal e bun onn

Romanche: (sursilvan dialect): Legreivlas fiastas da Nadal e bien niev onn!

Rumanian: Sarbatori vesele
Russian: Pozdrevlyayu s prazdnikom Rozhdestva is Novim Godom
Sami: Buorrit Juovllat

Samoan: La Maunia Le Kilisimasi Ma Le Tausaga Fou

Sardinian: Bonu nadale e prosperu annu nou

Serbian: Hristos se rodi

Slovakian: Sretan Bozic or Vesele vianoce

Sami: Buorrit Juovllat

Samoan: La Maunia Le Kilisimasi Ma Le Tausaga Fou

Scots Gaelic: Nollaig chridheil huibh

Serb-Croatian: Sretam Bozic. Vesela Nova Godina

Serbian: Hristos se rodi.

Singhalese: Subha nath thalak Vewa. Subha Aluth Awrudhak Vewa
Spanish: Feliz Navidad

Swedish: God Jul and (Och) Ett Gott Nytt År

Thai: Sawadee Pee Mai or souksan wan Christmas

Turkish: Noeliniz Ve Yeni Yiliniz Kutlu Olsun

POSO : Salama Moeo Bangke

Wana : Madota Moeo Natal

Jawa : Wilujeng Natal

Minggu, 11 November 2007

Siapakah yang Menyiapkan Parasutku?

Charles Plumb, seorang lulusan Akademi Angkatan Laut AS, pernah jadi penerbang jet di Vietnam. Setelah 75 misi pertempuran, pesawatnya tertembak rudal-darat-ke udara, Plumb sempat lompat keluar, turun dengan payung udara dan jatuh ketangan musuh. Ia tertangkap dan menghabiskan 6 tahun disebuah penjara Vietnam. Ia berhasil melewati masa cobaan penuh siksaan itu dan kini memberi kuliah tentang pelajaran-pelajaran berdasarkan pengalaman-pengalamannya itu.
Suatu hari, waktu Plumb dan istrinya sedang duduk di sebuah restoran, seorang pria yang duduk di meja lain menghampirinya dan berkata, "Heee, kamu kan Plumb! Kau yang menerbangkan penempur-penempur jet di Vietnam dari kapal induk Kitty Hawk. Pesawatmu kan rontok!"
"Lho, dari mana kok kamu tahu?" tanya Plum.
"Lha kan aku yang melipat dan menyiapkan parasutmu," jawab orang itu.

Nafas Plum tersentak kaget dan penuh syukur. Orang itu membuat isyarat dengan tangannya dan bilang, "Semuanya beres ya?" Plumb meyakinkan dia, katanya, "Oh ya pasti sekali. Beres dan hebat, sekiranya parasutmu tidak mau buka, pastilah hari ini aku tidak ada di sini."

Malam itu Plumb tak bisa tidur, terus memikirkan orang itu. Ia bilang, "Aku terus menerus heran sendiri, bagaimana kiranya rupa orang itu bila berseragam AL, dengan sebuah topi putih, ada secarik kain selempang di punggungnya, dan celana-celananya yang melebar di bawah. Berapa sering ya, aku pernah melihatnya dan tidak pernah menyapanya 'Selamat pagi, apa kabar?' atau lainnya, karena aku pilot penempur sedangkan dia cuma seorang marinir."

Plumb memikirkan dan membayangkan begitu banyaknya jam-jam yang dihabiskan marinir itu pada sebuah meja kayu di dalam lambung kapal itu, begitu teliti dan cermat merajut kain dan melipati sutra setiap parasut, memegang di dalam tangannya, setiap kali, nasib dan hidup seseorang yang bahkan tidak ia kenal.

"Jadi sekarang," Plumb bertanya pada pendengarnya, "siapakah yang menyiapkan parasutmu?"

Setiap orang punya seseorang yang memberikan dan menyediakan kebutuhannya untuk melewati setiap hari. Ia juga menjabarkan bermacam parasut yang ia butuhkan waktu pada saat pesawatnya tertembak jatuh diatas teritori musuh -- ia membutuhkan parasut jasmani, juga parasaut mental, parasut untuk emosinya, dan juga juga parasut spirituilnya. Ia mengandalkan pada semua dukungan itu sebelum ia melayang turun dengan selamat.

Terkadang dalam menghadapi tantangan-tantanga yang diberikan hidup ini, kita lalai, luput, dan mengabaikan apa yang sesungguhnya penting. Kita mungkin lalai menyapa seseorang halo, maaf ya, mohon tolong, atau berterima kasih, mengucap selamat pada seseorang pada suatu peristiwa indah, memberikan pujian dan semangat, atau hanya sekedar cuma berbuat baik tanpa alasan apapun.

Selagi kau jalani minggu ini, bulan ini, tahun ini, kenalilah orang-orang yang membantu menyiapkan parasutmu. Ini kutulis dan kukirimkan untukmu, ungkapan terima kasihku padamu untuk perananmu dalam menyediakan dan mempersiapkan parasutku!!!

Dan aku harap engkaupun akan mengirimkan ini pada orang-orang yang telah membantu menyiapkan punyamu. Setiap kebaikan yang bisa kulakukan, atau setiap keramahan yang bisa kutunjukkan, biarkan kukerjakan sekarang juga, sebab belum tentu aku lewat sini lagi.

TIP n TRIK pedoman ibadah yang benar

Disaat kita beribadah, hendaknya itu bukan suatu "ajang memperlihatkan diri" tetapi hendaknya saat kita beribadah kita melakukannya untuk ALLAH hidup yang kita jalani saat ini adalah :

1. HIDUP KITA adalah PERSEMBAHAN YANG HIDUP BERTUMBUH DAN BERBUAH . Artinya bukan kekristenan yang panas-panas (maaf) tai ayan (sebentar panas, sebentar dingin) atau melakukannya hanya setengah-setengah,juga bukan kekristenan yang mati (tidak mengalami kemajuan dalam iman). Tetapi sebuah kehidupan yang bertumbuh dan berbuah. Penuh semangat di dalam Tuhan, dan terus bergerak maju, menjadi mitra kerja Allah yang pantang mundur untuk menyelamatkan dunia dari kebinasaan.

2. HIDUP KITA adalah PERSEMBAHAN YANG KUDUS. Artinya tidak menaklukan kehidupan kita pada keinginan daging (pikiran yang masih dipenuhi dengan hal-hal dosa, hati yang masih menyimpan dendam dan kepahitan, mulut yang masih sering mengeluarkan perkataan yang kotor dan sia-sia, dll)

3. HIDUP KITA sebagai PERSEMBAHAN YANG BERKENAN KEPADA ALLAH. Yang berkenan kepada Allah adalah saat kita melakukan apa yang Dia kehendaki, bukan apa yang menjadi kehendak kita. Karena kita sering memberi sesuatu yang baik menurut diri kita sendiri tetapi ternyata bukan itu yang Tuhan mau (contoh : Raja Saul – I Samuel 15:21-22). Untuk mengetahui apa yang berkenan kepada Allah, perbanyak waktu untuk diam dalam hadirat Tuhan. Karena semakin sering kita ‘berduaan’ dengan Tuhan, semakin banyak isi hati-Nya yang akan Dia nyatakan kepada kita.

Jumat, 09 November 2007

Ibadah yang sejati

Ibadah Yang Sejati
Ibadah bukan sebuah rutinitas keagamaan

Roma 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itulah ibadahmu yang sejati.



Sejak saya kecil sampai saya besar saat ini, saya selalu berada dilingkungan masyarakat yang rajin melakukan ritual ibadahnya. Dulu ketika saya masih kecil, saya tinggal di poso sulawesi tengah ( sebelum kerusuhan ) rumah saya sangat-sangat dekat dengan gereja dimana gereja berada didepan rumah saya. oleh sebab itu setiap hari minggu pasti saya selalu terbangun oleh lonceng yang dibunyikan digereja itu dan saya pun melihat banyak sekali orang yang berbondong-bondong masuk keadalam gereja untuk beribadah. Dalam hatiku berkata " betapa setianya orang-orang ini, sehingga mereka sanggup bangun jam 5 pagi untuk beribadah".

Sekarang saya berada di salatiga, kota yang dingin dan sejuk , hampir 9 tahun saya disini, dan seiringnya waktu saya mulai menyadari bahwa ternyata menjalankan kewajiban atau rutinitas sebuah agama sangatlah mudah. Sangatlah mudah untuk bangun setiap hari minggu kemudian bersiap untuk beribadah. Atau mengikuti kegiatan-kegiatan rohani seperti PD atau PA yang menunjukkan "betapa rohaninya" kita. Mungkin orang disekitar kita melihat dan memuji kesalehan itu, tetapi bagaimana dengan Allah? Puaskah Allah dengan cara ibadah yang demikian?

Roma 12:1 menjelaskan bahwa ternyata Ibadah bukan sekedar sebuah kegiatan atau rutinitas tetapi Ibadah yang sejati adalah kehidupan yang dipersembahan kepada Tuhan sebagai :

Ibadah atau kebaktian bukanlah sebuah kewajiban, kebiasaan atau rutinitas atau bahkan suatu keharusan, ibadah yang sejati adalah bagaimana dalam sepanjang kehidupan kita selalu berbuat , bertuturkata dan melakukan apa yang telah di perintahkan oleh ALLAH kepada kita. Sering kita merasa "sangat-sangat rohani" sehingga hampir semua kegiatan gereja pasti ada nama kita disitu, baik menjadi panitia maupun sebagai peserta.Tetapi saat kita berada diluar lingkungan gereja, tingkah laku kita berubah 180 derajat !! lho...lho... TRUS APA GUNANYA?? bukankah itu namanya MUNAFIK ?? ato kita hanya bergaul dengan baik dan memberikan senyuman kita hanya dengan sesama temen-temen gereja/persekutuan aja, tetapi sama orang lain kita terkesan menutup diri dan bahkan menjauh... TRUS KAPAN KITA MENJADI TERANG ?? apakah tempat yang "sudah terang" masih memerlukan "sebuah lilin lagi ? Trus gimana dong untuk bisa beribadah dengan benar dan dapat menyenangkan hati ALLAH ? BERIKANLAH DAN PERSEMBAHKANLAH KEHIDUPANMU KEPADA ALLAH. Bisa nggak ya ?? emang sih nggak bisa kita secara cepat bisa bilang BISA !!! tapi cobalah untuk sedikit demi sedikit untuk memiliki hati yang berserah kepada TUHAN, sedikit demi sedikit merubah tingkah laku kita utuk menjadi yang lebih baik dan berkenan di hadapan-NYA. Berserah kepada TUHAN berarti membiarkan dan percaya kepada TUHAN untuk merubah hidup kita menjadi lebih baik !!!Berserah kepada TUHAN secara TOTAL dan "PEKA" akan perintah-NYA , itulah Ibadah yang sejati. Amin ( ant )